Safari Berburu Sembari Nikmati Alam

Perbakin DKI Jaya kembali menggelar Safari Berburu untuk 2019. Kali ini medan perburuan yang dituju adalah hutan sekitar Bengkulu. Kegiatan berburu berlangsung selama satu minggu, mulai 4 Agustus lalu.
Yang menarik dari safari berburu kali ini adalah, tak hanya diikuti para hunter dari Perbakin Pengda DKI Jaya, tapi juga ikut bergabung para hunter dari Pengprov Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Yogyakarta.
Dalam safari berburu kali ini penulis satu tim bersama pemburu senior, seperti Eko, Steven Djajadiningrat, dan Budi Hasin. Kami memilih area perburuan tak jauh dari Basecamp di Ipuh. Tepatnya di daerah Air Ikan, Pangeran. Di sini terdapat lahan sekitar 1000 hektar yang dikenal cukup banyak habitat babi hutan.
Saat ini adalah akhir musim Babi Nangoi turun gunung di kawasan ini. Namun menurut informasi warga setempat, masih ada beberapa daerah yang banyak terdapat Babi Nangoi, yakni di daerah Air Ikan dan Pangeran Putri Hijau.
Beberapa foto menunjukan Penulis mendapat Babi Nangoi besar. Hanya sayangnya jenis babi ini tidak laku di jual. Tidak spt babi singa yg sejenis di Kalimantan Selatan yang banyak diminati orang.
Keindahan perburuan juga kami nikmati saat matahari terbit. Sungguh amazing moments.
Perburuan kali ini tidak hanya fokus berburu, tapi menikmati alam dengan menyusuri Sungai Air Kuro Seblat yang terkenal jernih. Di sini kami juga sambil mencari ikan semah. Ikan ini cukup terkenal enaknya, sampai sisiknya juga bisa dimakan. Di Pulau Jawa kita mengenalnya sebagai ikan kancra .
Kami harus bermalam untuk acara adventure di sungai ini. Sungguh kenikmatan luar biasa sambil melihat indahnya air terjun yang disebut Air Tiris waterfall. Untuk menuju lokasi ini ditempuh sekitar 1jam dengan boat melawan arus dari tempat camping kami bermalam.
Perbakin DKI Jaya yang dipimpin Kabid Berburu, Benny, telah mengarahkan peserta safari ini dengan baik sehingga semua berjalan lancar . Ibarat tidak ada puasnya, para pemburu sudah menanti perburuan lainnya. Rencananya kami akan mencoba medan perburuan di Jambi ?
Yang menjadi catatan adalah maraknya pemburu lokal yang menggunakan senjata Jebluk. Senjata yang tergolong ilegal untuk berburu, sehingga babi hutan menjadi langka. Harus ada tindakan dari aparat agar tidak terus berlanjut dan merugikan banyak pihak.
Salam Perburuan
Kendrariadi, Senior Hunter Puma Perbakin Jaya
GALERI FOTO:
Leave a Reply