Cara Menzero Senjata

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Bagi pemburu, ketepatan pemasangan scope sangatlah penting. Tujuannya agar tepat sasaran dalam membidik target. Binatang yang telah berada di jarak tembak dapat lolos begitu saja gara-gara ketidak-tepatan dalam memasang scope-nya.

Dalam pemsangan atau mengganti scope tersebut, petembak pasti akan menjalani proses yang disebut men-zero senjata. Maksudnya adalah menyelaraskan antara pasangan scope dan senjata agar bidikan pada garis scope sesuai dengan melesatnya peluru kearah target bidikan. Lantas, bagaimana cara men-zero senjata yang efisien agar tidak membuang-buang peluru secara sia-sia?

Langkah awal yang diperoleh untuk mendapatkan ketepatan bidikan yakni dengan membidikan peluru ke kertas target. Bila berada di sekitar hutan, tentu ini harus dipastikan bahwa sekitar lokasi aman dan tidak ada orang atau lainnya yang berbahaya jika terkena peluru.

Pastikan peluru masuk ke dalam lingkaran target dengan tepat. Agar tidak terjadi melesetnya bidikan, berikut adalah tips yang kiranya perlu disimak oleh para pemburu.

1.    Pakailah bore sighter, suatu alat optik yang memiliki rod. Bore sighter memiliki optik sight yang dipasang di depan scope denga garis-garis gridline di dalamnya. Dengan menyesuaikan crosshair (garis di dalam scope yang menentukan arah bidikan) pada gridline tersebut, anak peluru sudah pasti masuk pada sasaran kertas 100 meter. Tetapi dengan masuknya anak peluru ke dalam target, belum berarti senapan ini sudah zero. Bore sighter memiliki fungsi untuk membuat tembakan percobaan tidak melenceng terlalu jauh/ keluar kertas sasaran.

2.    Untuk senapan yang memiliki bolt action (senapan yang memiliki tuas untuk mengokang peluru agar masuk ke dalam chamber. Misalnya senjata jenis Mauser, Lee Enfield) letakan senapan pada benchrest (alat penopang senapan dengan kaki dan bantalan pada bagian penopangnya) atau sandbag (kantong pasir kecil untuk menopangnya. Keluarkan bolt dari senapan agar bore dapat dilihat dari belakang. Lalu sesuaikan sasaran agar berada di tengah-tengah bore senapan. Setelah sasaran berada di tengah-tengah bore, putar dan sesuaikan scope agar crosshair juga terada di tengah sasaran. Dengan demikian sudah dapat dipastikan bahwa scope dan bore sudah searah.

3.    Jika tidak memiliki bore sighter dan senapat tidak memiliki bolt action, maka perlu menguji tembakan dengan men-zero dari jarak dekat, paling tidak pada jarak 25 meter. Jika pada jarak 25 meter peluru tidak keluar jalur pada target, maka kemungkinan besar pada jarak 100 meter peluru akan bisa mengenai targetnya. Dengan pola ini, maka resiko yang muncul (yakni pemborosan peluru) dapat dihindari.

Jarak yang dipakai untuk men-zero angat tergantung pada pemakaian. Misalnya, pada saat berburu di Indonesia yang rata-rata target pada jarak antara 100-200 meter, maka tidak perlu men-zero senjata diatas jarak tersebut. Biasanya men-zero senjata memiliki jarak pada kisaran 100 meter hingga 200 meter. Untuk petembak big bore competition, senjata biasanya langsung di-zero pada jarak sasaran yang dipertandingkan.

menzero senjata2

Setelah menjalani langkah-langkah tersebut diatas, maka petembak sudah bisa men-zero  senjata yang sebanarnya. Pasang sasaran tembak pada jarak yang sesuai dengan kepentingan untuk men-zero. Usahakan pada saat men-zero, senapan tidak mengalami gerakan atau pergeseran.

Untuk itu, sangat diajurkan menggunakan benchrest atau sanbag untuk dijadikan sebagai sandaran. Saat senapan sudah menduduki posisi yang tepat dan pas, ambil posisi nyaman untuk melakukan tembakan. Posisi yang baik jika petembak duduk di kursi dengan senapan yang telah mencapai posisi tetap di atas benchrest.

Setelah mendapat posisi yang ideal, cobalah menembak dengan mengatur pernafasan agar meminimalisir goncangan pada senjata. Setelah menembak 2 atau 3 kali, perhatikan hasil bidikan pada kertas sasaran. Spotting scope (scope khusus berkekuatan besar 40x sampai dengan 60x untuk melihat jarak jauh) akan sangat berguna dalam hal ini. Sebab sangat sulit untuk melihat hasil bidikan hanya dengan menggunakan kekuatan rendah.

Dengan memperhatikan lubang perkenaan peluru, putarlah knob pada scope sesuai dengan jarak perkenaan peluru dengan bidikan crosshair. Lakukan terus penyesuaiannya sampai peluru benar-benar kena tepat pada titik bidik. Perhatikan juga suhu pada laras senapan. Biasanya, setelah beberapa kali tembakan laras menjadi panas dan lari peluru jadi menyimpang.

Jadi, biarkan laras tetap dingin sebelum melakukan tembakan ulang. Hal ini memang tidak berlaku untuk senapan angin dan small bore. Perlu juga diingat bahwa setiap merek peluru memliki karakteristik yang berbeda, walaupun berat kepala pelurunya (grain-nya) sama. Jadi, ada baiknya jika dipilih satu saja jenis/merek peluru pada saat men-zero . demikian pula saat bertanding atau berburu. Selamat mencoba! (A. Kholis)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>