Orang selalu membayangkan bahwa berburu di Afrika itu, keras, berbahaya, akomodasi jelek, panas, kotor serta berbagai pandangan negatif akan perburuan di sana. Penulis berusaha sharing akan apa yang sebenarnya terjadi, dilihat, dan dialami di alam perburuan Afrika dan mengapa wisata berburu itu merupakan penghasilan devisa nomor satu di negara ini.  

By: (Alm) Bob Nojo – Senior Hunter Oklahoma, USA

Tiap tahun saya selalu ambil cuti khusus untuk berburu rusa. Di sini saya bersama tujuh hunter teman saya  menyewa tanah seluas 1.000 acre atau kira 250 hektar. Di situ cukup banyak rusanya. Kami sewa per acre US$ 5.50.

Tren hiking atau jalan-jalan di perdesaan masih menjangkiti kaum urban. Kampung Baduy di Lebak, Banten, pun tak luput jadi incaran lokasi hiking. Warga menyambutnya, tetapi membatasi pengaruh tren wisata massal itu.

Kaum urban makin gandrung melewatkan waktu senggang di ruang terbuka selama dan setelah pandemi Covid-19. Berjalan-jalan di perdesaan dengan hamparan sawah, ladang, maupun hutan juga sungai menjadi tren yang terus digemari.

Menikmati hobi berburu di manca negara sungguh menjadi kenangan tersendiri. Medan perburuannya menantang, target buruannya juga bisa dipilih sesuai pesanan.

Di saat sudah tak lagi menjamah medan perburuan di luar negeri, melihat foto-foto semasa aktif berburu bisa menggugah kenangan tak terlupakan. (Senior Hunter Kendrariadi Suhanda, Puma Group)